Pada dasarnya, setting yang paling penting adalah setting sensitivity pada receiver dan AF out pada receiver.
Sensitivity adalah tingkat jangkauan suara yang dapat diambil oleh sebuah clip on. pada transmitter Sennheiser G2, tingkat sensitifitas terbagi menjadi beberapa pilihan yaitu, 0dB, -10dB, -20dB, -30dB.
semakin rendah tingkat sensitivity (0-(-30)), maka akan semakin jelas audio yang diambil (direct), dalam hal ini, digunakan untuk mengambil audio pada satu objek atau orang. Sebaliknya, semakin besar angka sensitivity, maka akan semakin lebar jangkauan dari clip on, dan biasanya suara dari sekitar (ambience) clip on akan tertangkap. Jika digambarkan maka akan terlihat seperti berikut :
Penjelasan mengenai sistem pengukuran deciBels mungkin akan terjawab melalui video ini.
Intinya adalah, semakin kecil nilai yang kita pakai dalam sensitivity, maka akan semakin objektif atau direct suara yang didapatkan.
Langkah selanjutnya yang harus diperhatikan adalah setting AF out pada receiver. penggunaan AF out lebih kepada volume yang ingin kita dapatkan. Jadi, lebih kecil nilai yang digunakan, maka akan semakin kecil suara yang didapat, begitu pula sebaliknya.
Tapi Ingat!! sensitivity dan AF out adalah dua hal yang berbeda.
Setting standard yang sering saya gunakan untuk keperluan shooting program TV adalah sensitivity -30dB, AF out -12.
Sensitivity selalu saya pasang pada angka paling rendah, agar audio yang diambil lebih direct dan ambient atau suara dari sekitar objek tidak diambil, karena memang tidak diperlukan.
Dalam editing, suara ambient dapat ditambahkan pada track audio diluar audio dari objek agar suara dapat di mix dan dapat didengarkan lebih bagus.
hal yang penting berikutnya adalah pengaturan Squelch, Squelch berfungsi untuk mengunci sinyal yang masuk.
Contoh, kita mengatur frequency transmitter dan receiver pada 780.350. namun ada gangguan sinyal pada frequency tersebut atau dalam istilah audio person TV disebut "splatter". Gangguan tersebut biasanya disebabkan oleh sinyal lain yang mendekati angka frequency yang kita gunakan, sehingga muncul suara "buzz-ing" atau suara seperti angin, Squelch dapat menghilangkan suara tersebut, namun, jarak antara transmitter dan receiver bisa berkurang.
Pengaturan Squelch terbagi menjadi 3, low, mid, dan high.
low berarti frequency dibuka pada jarak lebar, namun kemungkinan splatter menjadi besar.
mid berarti frequency dibuka pada jarak yang tidak terlalu jauh (< 5m), namun kemungkinan splatter lebih berkurang.
high berarti frequency dikunci total, splatter yang masuk akan secara otomatis dimatikan, namun, jarak transmitter dan receiver menjadi lebih dekat. (<3m).
kesimpulannya adalah :
low squelch = high risk of splatter
mid squelch = mid risk of splatter
high squelch = low risk of splatter
Saya tidak bisa menggambarkan dengan ilustrasi yang baik, namun kurang lebih seperti itulah pengaturan yang perlu diperhatikan pada transmitter dan receiver clip on.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Bisa gak kalo satu receiver menggunakan dua transmiter dan dua clipon? Dalam hal ini saya pakai merk Aiwa na 801Vhf
BalasHapus